Entah kapan tepatnya, saya lupa.
Jadi waktu itu saya beserta keluarga pergi ke Banti Murung, untuk pertama kalinya saya pergi kesana. Disana sangat menyenangkan, saya betul betul menikmatinya.
Jadi waktu itu saya beserta keluarga pergi ke Banti Murung, untuk pertama kalinya saya pergi kesana. Disana sangat menyenangkan, saya betul betul menikmatinya.
Setelah
saya, kakak, adik, dan sepupu saya bermandian beberapa saat, Ibu lalu memanggil
kami untuk menikmati santapan yg sudah dibawa dari rumah. Setelah itu, saya
merasa penasaran untuk naik ke sebuah tangga yang berada tepat di dekat air
terjun. Saya pun menaikinya, anak tangga satu demi satu pun saya lewati. Karna
merasa kaki saya sudah pegal saya menghentikan langkah dan melihat air terjun
dari atas situ. Air terjun sangatlah indah, rasa pegal di kaki saya langsung
hilang sekejap menikmati keindahannya.
Rasanya
kurang asyik apabila saya tidak mencoba berada di bawah air terjun. Saya pun
ikut dengan kakak saya yang juga ingin ke situ. Saya mengikuti di belakang.
Derasnya air membuat saya seperti akan terbawa arus. Setelah sampai tepat di
bawah air terjun, saya bersandar pada batu. Air begitu keras menerpa kepala.
Rasanya seperti dikeramas super ekstra, ingin terus tinggal disini walau tidak mungkin.
Setelah
beberapa menit di bawah air terjun, saya tertarik untuk meluncur menggunakan
ban. Saya mengajak sang kakak, dia pun juga merasa tertarik. Kami segera
menyewa ban yang paling besar. Awalnya saya takut, tapi saya memberanikan
diri dan clunnnnnnnnnnnnnnk. Saya meluncur menggunakan ban itu. Kami mengulanginya beberapa kali. Karna saya sudah merasa
kedinginan, saya segera berhenti dan mengganti baju saya. Setelah itu , saya
mengambil gambar alias berfoto ria bersama keluarga. Setelah itu kami
beres-beres lalu pulang dengan membawa sekantong jagung bakar untuk dinikmati di perjalanan pulang.